Belajar Menulis Artikel Tentang Pertanian

Penggunaan Pupuk Organik untuk Terwujudnya Pertanian Berkelanjutan

ABSTRAK
Pertanian berkelanjutan adalah sistem pertanian yang menguntungkan secara ekonomi dengan menggunakan prinsip-prinsip ekologi. Cara untuk mengaplikasikan sistem pertanian berkelanjutan salah satunya dengan penggunaan pupuk organik. Pembangunan sistem pertanian yang berkelanjutan akan membentuk suatu agroekosistem yang terdiri dari organisme yang komlpleks pada daerah pertanian. Pupuk organik berupa kompos dan pupuk kandang digunakan petani untuk memperbaiki produktivitas tanah. Pupuk atau bahan organik tanah merupakan sumber nitrogen tanah yang utama.
Kata Kunci: Pupuk organik, pertanian berkelanjutan, produktivitas.
PENDAHULUAN
            Keberhasilan pembangunan pertanian selama ini telah memberikan dukungan yang sangat tinggi terhadap pemenuhan kebutuhan pangan rakyat Indonesia. Produksi yang tinggi yang telah dicapai juga didukung oleh teknologi yang memerlukan input (masukan) bahan-bahan anorganik yang tinggi terutama bahan kimia pertanian seperti pupuk urea, pestisida, herbisida, dan produk-produk kimia lainnya yang berbahaya bagi kesehatan dengan dosis yang tinggi secara terus-menerus, terbukti menimbulkan banyak pencemaran yang dapat menyebabkan degradasi fungsi lingkungan dan perusakan sumberdaya alam.
Permasalahan yang dihadapi dalam pertanian konvensional dapat diselesaikan dengan mengembangkan pertanian organik yang lebih memperhatikan keseimbangan ekosistem.
Strategi dalam mewujudkan tercapainya pertanian yang berkelanjutan diantaranya penggunaan prinsip ekologis, mengurangi pemakaian pupuk kimia, menggunakan pupuk dan pestisida organik, serta pengendalian hama penyakit tanaman secara terpadu. Pertanian berkelanjutan mempunyai beberapa prinsip yaitu : (a) menggunakan sistem inputluar yang efektif, produktif, murah, dan membuang metode produksi yang menggunakan sistem inputdari industri, (b) memahami dan menghargai kearifan lokal serta lebih banyak melibatkan peran petani dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pertanian, (c) melaksanakan konservasi sumberdaya alam yang digunakan dalam sistem produksi (Shepherd, 1998 dalam Budiasa, 2011).
KELEBIHAN
            Pertanian berkelanjutan sebagai sistem terintegrasi antara praktik produksi tanaman dalam sebuah lokasi dan dalam jangka panjang sehingga kebutuhan pangan dan serat manusia terpenuhi, kualitas lingkungan meningkat dan sumber daya alam berdasarkan kebutuhan ekonomi pertanian optimal. Pada prinsipnya, pertanian berkelanjutan menggunakan pupuk organik. Pupuk organik merupakan bahan yang berasal dari sisa-sisa tanaman dan hewan. Pupuk organik dapat berupa pupuk kandang, kompos, pupuk hijau, jerami, dan bahan lain yang dapat berperan memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Bahan organiktidak dapat menggantikan peran dari pupuk anorganik sebagai pemasok hara, karena kandungan unsur hara dalam bahan organik relatif rendah, namun demikian bahan organik dapat meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk anorganik (Soedardjo dan Mashuri, 2000 dalam Sedjati, 2005). Tetapi ada beberapa keunggulan apabila pupuk organik digunakan dalam sistem pertanian yang berkelanjutan, diantaranya:  
1.      Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan, baik pencemaran tanah, air maupun
        udara.
2.      Tanaman organik mempunyai rasa yang lebih manis dibandingkan tanaman non-organik (Pracaya, 2007).
3.      Produk tanaman organik lebih mahal, sehingga keuntungan petani lebih besar.
4.      Meminimalkan kerusakan tanah dari kegiatan pertanian. Karena pupuk organik memanfaatkan limbah kegiatan pertanian seperti kotoran ternak dan jerami sebagai pupuk kompos.
5.      Meningkatkan dan menjaga produktivitas lahan pertanian dalam jangka panjang
6.      Memelihara kelestarian alam dan lingkungan. Misalnya, pemakaian kompos akan menciptakan lingkungan tanah, air dan udara yang baik untuk produktivitas lahan karena pupuk organik memiliki sifat memperbaiki struktur tanah sehingga sesuai untuk pertumbuhan perakaran tanaman.
KESINAMBUNGAN
Pemanfaatan pupuk kandang, kompos dan limbah pertanian merupakan komponen yang terpenting dalam pertanian organik untuk memperbaiki kesuburan tanah baik secara fisik, kimia maupun biologis. Pemanfaatan bahan organik tersebut pada hakekatnya merupakan upaya agar proses input-output berjalan seimbang. Tanah memberikan makanan dan air bagi pertumbuhan tanaman. Tanaman menjadi makanan bagi ternak. Limbah ternak dan tanaman bersama-sama merupakan bahan organik yang dikembalikan ke tanah. Bahan-bahan organik tersebut oleh mikroorganisme terdekomposisi menghasilkan unsur hara yang penting bagi tanaman. Di samping menambah unsur hara dalam tanah, bahan organik dapat menjaga sifat fisik tanah seperti meningkatkan jumlah dan stabilitas agregat, memelihara struktur tanah lapisan atas, meningkatkan daya serap tanah dan mengurangi aliran permukaan serta erosi,  meningkatkan permeabilitas air dan udara, daya simpan air dan konsistensi tanah dan meningkatkan daya tampung air tanah (Sutanto, 2005). Penggunaan bahan organik juga dapat meningkatkan jumlah maupun aktivitas organisme di dalam tanah. Peningkatan aktivitas organisme terutama dalam peranannya sebagai dekomposer adalah mempercepat penguraian materi nabati menjadi bahan organik.
PENUTUP
            Sistem pertanian berkelanjutan berfokus pada penggunaan bahan organik untuk meningkatkan kesuburan tanah dan tanaman dan menghindari penggunaan bahan kimia. Penggunaan pupuk organik pada sistem pertanian berkelanjutan dapat menjamin stabilitas, kesinambungan dan keanekaragaman lebih tinggi sehingga tujuan pertanian berkelanjutan yang tidak hanya berorientasi pada segi ekonomi tetapi pertanian dengan memperhatikan kelestarian lingkungan terwujud. Disarankan bagi pihak yang peduli dengan sistem pertanian berkelanjutan untuk selalu mengingat ekologi, teknologi dan produksi secara stabil melalui pemeberdayaan alam. Diperlukan lebih banyak penyuluhan, kajian serta penelitian untuk mengidentifikasi dampak negatif apabila produksi pertanian menggunakan pupuk kimia secara terus menerus.










DAFTAR RUJUKAN

Herdiani, Elviana. 2016. Pertanian Organik Menuju Pertanian Berkelanjutan. http://www.bbpp-lembang.info/index.php/arsip/artikel/artikel-pertanian/969-pertanian-organik-menuju-pertanian-berkelanjutan. Diakses tanggal 19 Desember 2016.
Litbang. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. http://balittanah.litbang.pertanian.go.id/eng/dokumentasi/juknis/pupuk%20organik.pdf, (online). Diakses tanggal 5 Januari 2017.
Pracaya. 2007. Bertanam Sayuran Organik di Kebun, Pot, dan Polibag.  Jakarta: Penebar Swadaya.
Rachman Sutanto. 2002. Pertanian Organik, Menuju Pertanian Alternatif Berkelanjutan. Yogyakarta: Kanisius.
Salikin, Karwan A. 2003. Sistem Pertanian Berkelanjutan. Yogyakarta: Kanisius.
Sudirja, Rija. 2008. http://repository.unpad.ac.id/914/1/pembangunan_pertanian_berkelanjutan_ berbasis_sistem_pertanian_organik.pdf, (online). Diakses tanggal 19 Desember 2016.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Harga Dasar dan Harga Atap

Napak Tilas Bangunan Cagar Budaya di Kota Surabaya